Lubuk Linggau, Okesumatera.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) resmi meluncurkan e-Katalog Prangko 2025 sebagai terobosan baru dalam dunia filateli Indonesia. Acara peluncuran ini digelar pada Rabu (15/1/2025) di Jakarta, sekaligus menandai era baru prangko digital berbasis teknologi modern.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyatakan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari transformasi digital untuk mengubah prangko dari sekadar benda koleksi menjadi media interaktif yang relevan di era teknologi.
“Hari ini dengan bangga kami meluncurkan e-Katalog Prangko 2025. Prangko digital berbasis NFT (Non-Fungible Token) dan AR (Augmented Reality) ini akan memberikan pengalaman baru yang lebih modern dan interaktif,” ujar Meutya.
Menurutnya, e-Katalog ini tak hanya menampilkan prangko sebagai simbol budaya Indonesia, tetapi juga menjadi alat pembayaran pos resmi yang tetap memiliki nilai historis dan edukatif. Dengan memanfaatkan teknologi NFT dan AR, masyarakat kini bisa mengakses informasi detail terkait desain, cerita, hingga sejarah di balik setiap prangko.
“Transformasi ini mempertegas peran prangko sebagai simbol budaya yang dinamis, tanpa menghilangkan esensi sejarahnya. Kami ingin menghubungkan budaya Indonesia dengan generasi muda melalui inovasi digital,” jelasnya.
Dalam e-Katalog ini, masyarakat dapat melihat:
1. Desain Awal Prangko – Menampilkan visualisasi detail prangko, termasuk teknologi AR untuk pengalaman interaktif.
2. Narasi Historis – Informasi mengenai latar belakang penerbitan prangko, yang merepresentasikan budaya, flora, fauna, dan peristiwa penting Indonesia.
3. Digital Ownership – Prangko berbasis NFT yang memungkinkan kolektor memiliki bukti kepemilikan digital.
Meutya Hafid juga menekankan pentingnya menjadikan prangko relevan di kalangan generasi muda. Langkah ini, kata Meutya, tidak hanya mempertahankan warisan budaya tetapi juga memperkenalkannya secara global melalui teknologi digital.
“Prangko adalah saksi perjalanan sejarah bangsa. Dengan inovasi ini, kami ingin memastikan generasi muda tetap menghargai dan melestarikan nilai-nilai budaya yang tercermin dalam prangko,” tambahnya.
Kemkomdigi berharap e-Katalog Prangko 2025 dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya filateli sebagai bagian dari kekayaan budaya. Meutya juga mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah berkontribusi dalam pengembangan inovasi ini. Di lansir dari infopublik.id
“Mari kita jadikan prangko bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga simbol sejarah dan budaya yang tetap relevan di era digital,” tutupnya.
Peluncuran e-Katalog Prangko 2025 diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah filateli internasional, sekaligus menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya bangsa. (***)