Rejang Lebong, okesumatera.com – Bupati Rejang Lebong, HM Fikri Thobari, SE, MAP, secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pembina Posyandu Kabupaten. Acara yang digelar pada Rabu (15/10/2025) itu juga diwarnai pelantikan Ketua Pembina Posyandu untuk 15 kecamatan se-Kabupaten Rejang Lebong.
Bertempat di Ballroom Hotel Golden Rich Curup sekitar pukul 09.30 WIB, acara ini dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), jajaran OPD terkait, kepala Puskesmas, dan pengurus TP PKK Kabupaten.
Hadir pula antara lain Kepala Dinas Sosial Dr. Hambali, Kepala Dinas PMD Drs. Budi Setiawan, Kepala Dinas Kesehatan drg. Asep Setia Budiman, Kasatpol PP Anton Seprizal, dan perwakilan Dinas PUPR serta Dinas Dikbud.
Dalam sambutannya, Bupati Fikri menegaskan bahwa Posyandu seharusnya tidak lagi berhenti sebagai tempat penimbangan bayi dan imunisasi saja, tetapi harus berkembang menjadi pusat pelayanan masyarakat lintas sektor. “Posyandu bukan lagi sekadar tempat menimbang bayi atau imunisasi. Tapi harus menjadi pos pelayanan terpadu yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi antar-OPD sangat penting agar Posyandu bisa menjangkau aspek sosial, pendidikan, ekonomi, hingga infrastruktur dasar: “Melalui sinergi berbagai instansi, Posyandu bisa menjadi motor pemberdayaan di tingkat desa dan kelurahan.”
Bupati juga mengimbau agar para peserta Rakor menjalani proses pembahasan dengan kesungguhan dan memastikan bahwa keputusan yang diambil bisa dirasakan langsung di lapangan: “Apa yang diputuskan hari ini harus sampai ke Posyandu di desa. Tidak berhenti di ruang rapat.”
Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Rejang Lebong, Intan Larasita Fikri, memberikan penekanan bahwa Posyandu adalah mitra strategis pemerintah desa dan kelurahan. Menurutnya, tugasnya tidak hanya sekadar pelayanan kesehatan, melainkan juga terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.
Ia menyebut bahwa tim pembina Posyandu di setiap kecamatan harus menjadi mitra kerja Pemkab dalam memastikan efektivitas pelaksanaan program Posyandu. “Kader Posyandu adalah ujung tombak pelayanan masyarakat. Mereka harus mendapat dukungan penuh, baik dalam pelatihan, sarana, maupun pendampingan,” tambahnya.
Intan juga menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi kader agar mampu memberikan layanan lengkap sepanjang siklus hidup masyarakat, mulai dari ibu hamil hingga lanjut usia.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, drg. Asep Setia Budiman, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 212 Posyandu aktif di seluruh kabupaten. Dari jumlah itu, 185 sudah bertransformasi menjadi Posyandu Siklus Hidup.
Terdapat sekitar 1.550 kader Posyandu yang tersebar di 156 desa/kelurahan. Namun, baru sekitar 10 persen kader yang telah mendapat pelatihan formal, dan 1.148 kader sudah dinilai kompetensinya. Dari penilaian itu, 944 kader berada di level pratama, 106 madya, dan 98 utama.
Kader-kader inilah yang selama ini menjadi tulang punggung pelaksanaan pelayanan dasar masyarakat melalui Posyandu.
Rakor ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah seluruh pihak dalam memperkuat keberadaan Posyandu di Rejang Lebong, agar manfaatnya dirasakan secara nyata oleh masyarakat hingga ke tingkat desa. (**)
Editor : Redaksi