Rejang Lebong, OkeSumatera.com – Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten mengadakan dialog publik pada Senin (6/10/2025). Acara berlangsung di Aula Panti Asuhan Aisyiyah Air Sengak, Curup, dengan tema “Merajut Silaturahmi, Menguatkan Sinergi Ulama dan Umaro dalam Membangun Rejang Lebong.”
Dialog ini dihadiri langsung oleh Bupati Rejang Lebong, H.M. Fikri Thobari, S.E., M.AP, serta Wakil Bupati Dr. H. Hendri Praja, S.STP., M.Si. Dari pihak MUI hadir Ketua MUI Rejang Lebong, KH. Muhammad Abu Dzar, Lc., M.H.I, dan tamu undangan lainnya, antara lain 15 pimpinan pondok pesantren, sekitar 40 wakil ormas Islam dari seluruh kabupaten, dan Ustadz Hj. Ahmad Farhan — anggota Komisi Fatwa MUI Provinsi Bengkulu dan Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Bengkulu.
Ustadz Ahmad Farhan menyoroti pentingnya kerjasama erat antara ulama dan pemerintah dalam merumuskan langkah pembangunan berbasis nilai moral dan keagamaan. Ia menyebut bahwa pemerintah bertugas menetapkan kebijakan, sementara para ulama memiliki peran menanamkan nilai spiritual yang menyokong kemajuan masyarakat.
Sementara itu, Bupati Fikri menyambut antusias inisiatif dialog ini. Menurutnya, forum seperti ini menjadi saluran strategis dalam merumuskan kebijakan keagamaan dan sosial di Rejang Lebong. Beberapa komitmen yang ditegaskannya antara lain:
Memperkuat pendidikan keagamaan, termasuk mengalokasikan anggaran untuk guru ngaji di desa
Memberikan hibah kepada organisasi keislaman
Mendukung operasional BAZNAS
Menyusun regulasi baca tulis Al-Qur’an dengan target penyelesaian hingga 2026
Menyediakan bus haji dan meningkatkan transparansi layanan ibadah haji
Bupati menambahkan bahwa sejak kepemimpinannya, penghimpunan zakat di Rejang Lebong melalui BAZNAS telah meningkat lebih dari 100 persen. Ia berharap semua rekomendasi yang muncul dalam dialog ini menjadi pekerjaan rumah yang akan direalisasikan sesuai kapasitas anggaran dan dukungan semua pihak di 2026.
Dalam sesi tanya jawab, para pimpinan ormas menyampaikan sejumlah usulan penting:
Perlu dibuat regulasi yang konkret terkait pendidikan baca tulis Al-Qur’an dan peningkatan peran guru ngaji di desa
Diterbitkannya surat edaran untuk larangan peredaran minuman keras di wilayah Rejang Lebong
Penguatan peran MUI sebagai jembatan antara umat dan pemerintah
Peserta ormas menilai visi dan misi Bupati sudah sejalan dengan nilai-nilai NU dan Muhammadiyah. Namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana menerjemahkan komitmen itu ke dalam kebijakan dan aksi nyata di lapangan.
Dengan terlaksananya dialog publik ini, terlihat upaya nyata untuk memperkokoh sinergi antara ulama dan umaro dalam mewujudkan masyarakat Rejang Lebong yang damai, religius, dan berakhlak. MUI Rejang Lebong pun menegaskan bahwa mereka akan terus menjadi mediase komunikasi dan sinergi antara umat dengan pemerintahan daerah. (**)
Editor : Redaksi